bar

Selamat datang di blog kami.......

Laporan Pembuatan Meja Lori



LAPORAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI
(PRAKERIN)

KINERJA:
PEMBUATAN MEJA LORI DOCK SLIP WAY






DISUSUN OLEH :
NAMA                                    : ANDI WIJAYA
KELAS                                   : XI. LAS
NIS                                          : 08. 6404
PROGRAM KEAHLIAN       : TEKNIK  PENGELASAN


SMK NUSANTRA 1 COMAL
KELOMPOK TEKNOLOGI DAN REKAYASA
TAHUN AJARAN 2009 / 2010




HALAMAN PENGESAHAN

Praktik Kerja Industri ( PRAKERIN )  ini telah di setujui dan disahkan oleh pembimbing laporan SMK Nusantara 1 Comal pada:

Hari                  : …………………………..

Tanggal            : …………………………..










                     



Comal, … Juni 2010
Pembimbing Laporan




Didiek  Supriadi, S. pd







Mengetahui,
Ketua Pokja Prakerin SMK Nusantara 1 Comal






Bambang Brigonondho,S.Pd







ii
KATA PENGANTAR
             Alhamdulillahi Robil’Alamin,segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Industri      (PRAKERIN)ini dengan baik.
            SMK Nusantara 1 Comal merupakan sebuah Sekolah Menengah Kejuruan yang menerapkan program Praktik Kerja Industri (PRAKERIN),sebagai sebuah wujud pelaksanaan Pendidkan Sistem Ganda, sesuai dengan Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK)yang telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
Dengan diselenggarakannya Prakerin di Dunia Usaha / Dunia Industri,diharapkan mampu meningkatkan keahlian dan profisionalisme siswa sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan Dunia Usaha / Dunia Industri.Selain itu,siswa juga diharapkan akan memiliki etos kerja yang tinggi,yang meliputi kemampuan,kedisiplinan,motifasi,inisiatif,dan kreatifitas dalam bekerja, sehingga akan menghasilkan produk yang berkualitas.
Dalam penyusunan Laporan Prakerin ini banyak pihak yang telah memberikan duk,ungan dan bantuan kepada penulis.Oleh karena itu,penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
  1. Ibu Dra. Eko Mintarti selaku Kepala Sekolah  SMK Nusantara 1 Comal.
  2. Bapak Didiek Supriadi S. Pd selaku pembiming Laporan Prakerin
SMK Nusantara 1 Comal.
  1. Bapak Wasmuni selaku pembimbing Industri.
  2. Rekan-rekan tingkat XI LAS Program Keahlian Teknik PENGELASAN
SMK Nusantara 1 Comal.
  1. Semua pihak yang secarara langsung mampu tidak langsung telah membantu penulis dalam pembuatan dan penyusunan Laporan Prakerin.
Penulis menyadari bahwa pembuatan dan penyusunan Laporan Prakerin ini masih terdapat kekurangan-kekurangan dan belum sempurna,oleh karena itu segala kritik dan saran penulis harapkan demi kesempurnaan Laporan Prakerin.
Akhir kata,besr harapan penulis agar Laporan Prakerin ini dapat memberikan manfaat kepada penulis serta bagi para pembaca sekalian.

Comal,……Juni 2010


              Penulis


iii
DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….    i
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………..    ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...    iii
DAFTAR ISI  ……………………………………………………………………    iv                                                                                                        
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….       1          1.1.LATAR BELAKANG…………………………………………….....  1
1.2.TUJUAN……………………………………………………………..     1
1.3.FUNGSI PRODUK/ JASA…………………………………………      1
BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………………      2
            2.1. PENGERTIAN LAS………………………………………………...      2
2.2. JENIS- JENIS LAS………………………………………………….     2
2.3. LAS BUSUR LISTRIK  …………………………………………….     3
2.4. PEMILIHAN ARUS LISTRIK……………………………………...      3
2.5. ELEKTRODA ………………………………………………………     4
2.6. ALAT KESELAMATAN KERJA…………………………………..      6
2.7. PENGERTIAN LAS BUSUR ………………………………………      6
2.8. JENIS –JENIS MESIN ARUS YANG DIGUNAKAN……………..      7
2.9. JENIS –JENIS ELEKTRODA………………………………………      7
BAB III PROSES KERJA………………………………………………………..     8
3.1. SEJARAH INDUSTRI………………………………………………     8
3.2. STRUKTUR………………………………………………................     9
3.3. DAFTAR FASILITAS INDUSTRI…………………………………       10
3.4. PROSES KERJA……………………………………………………      11
3.5. LEMBAR KONSULTASI………………………………………….       17
BAB IV PENUTUP………………………………………………………..........       18
4.1.KESIMPULAN……………………………………………………...      18
4.2.SARAN………………………………………………………………     18
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………      19







iv
BAB I

PENDAHULUAN


1.1  LATAR BELAKANG
            Melihat zaman yang semakin maju seperti sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta era globalisasi sangat pesat yang berakibat munculnya Alat-alat yang menggunakan bahan-bahan yang besar dan kuat untuk produksi dan perbaikan kapal-kapal yang rusak.
            Dalam Pengedockan dan Penggalangan  Kapal membutuhkan suatu alat untuk landasan kapal pada saat kapal akan naik ke daratan (DOCKING) untuk mempermudah dalam proses Pengedockan dan Penggalangan (SHIPS BUILDING) Adapun Meja Lori ini adalah suatu alat atau tempat yang besar dan kuat yang dapat membawa kapal kedaratan dengan di tarik menggunakan mesin winch. Dalam proses pembuatannya membutuhkan biaya yang cukup besar dan memerlukan waktu yang cukup lama dan memerlukan tempat yang luas untuk proses pembuatannya.

2.1 TUJUAN
Tujuan dari penulisan Laporan ini adalah sebagai berikut:
1.   Sebagai persyaratan untuk dapat mengikuti Ujian Laporan Prakerin .
2.   Sebagai bukti tertulis atas kegiatan Prakerin yang telah di laksanakan oleh penulis di Dunia Usaha atau Dunia Industri.
3.   Sebagai penerapan disiplin ilmu dan kompetensi keahlian yang telah di peroleh    penulis pada program keahlin Teknik Pengelasan SMK Nusantara 1 Comal.
4.   Memberikan gambaran tentang MEJA LORI.

3.1 FUNGSI PRODUK JASA
            Meja Lori ini berfungsi sebagai landasan kapal dan untuk mempermudah dan menurunkan kapal pada saat Pengedockan di atas rel, dengan di tarik menggunakan mesin winch.karena Meja Lori ini besar dan kuat, sehingga dapat memuat berbagai macam jenis kapal.








1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. PENGERTIAN LAS
Las adalah menyambung dua bagian logam secara permanen dengan menggunakan tenaga panas.Tenaga panas ini diperlukan untuk memanaskan bahan dasar yang akan disambung dan kawat las sebagai pengisi.
2.2. JENIS-JENIS LAS
Menurut cara pelaksanaan sambungannya proses pengelasannya, las dibagi menjadi 3, yaitu:
a.   Las lumer
b.   Las tahanan listrik
c.   Solder atau brazing
1.)        Las Lumer (las cair)
Pada proses las cair bahan dasar dan kawat las dipanaskan hingga keduanya mencair dan berpadu satu sama yang lainnya,yang dicairkan hanyalah bagian benda kerja yang akan disambung.
Jenis-jenis las cair adalah:
            a.      Las Gas
Las gas adalah cara pengelasan dimana panas yang digunakan untuk         pengelasan diperoleh dari nyala api hasil pembakaran dari gas dan oksigen atau          menggunakan asetelin dan biasa disebut las asetelin.
            b.      Las Listrik
Las listrik atau las busur adalah cara pengelasan dengan menggunakan tenaga listrik          sebagai sumber panas.
   Jenis-jenis las listrik adalah
1.      Las listrik dengan elektroda karbon.
2.      Las listrik dengan elektroda berselaput.
3.      Las TIG (Tungsten Inert Gas)
4.      Las MIG (Metal Inert Gas)
5.      Las Listrik submerged


2

 
3
 
2).        Las Tahanan Listrik
      Las tahanan listrik adalah pengelasan dengan menggunakan tahanan listrik yang terjadi antara dua logam yang akan disambung,pengelasan ini digunakan pada las listrik,las tekan atau las roll.
3).       Las Solder
     Penyolderan adalah penyambungan logam di bawah pengaruh panas dengan bantuan logam penyambung yang mempunyai titik lebur di bawah titik lebur logam yang akan di sambungkan,hanya bahan tambah yang di cairkan,dan bahan dasarnya di panaskan sampai suhu cair bahan tambah.
2.3. LAS BUSUR LISTRIK
Las busur diperoleh dari busur api listrik antara elektroda dengan benda kerja,elektroda sebagai bahan pengisi ,mencair bersama-sama dengan benda kerja dan setelah dingin menjadi satu kesatuan yang sukar di pisahkan.
1.         Las Busur Dengan Elektroda Berselaput.
Busur listrik yang terjadi diantara elektroda dan bahan dasar akan mencairkan elektroda dan bahan dasar selaput elektroda akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung elektroda kawat las,busur listrik ,daerah las dari udara luar (oksidasi).
2.         Las TIG (Tungsten Inert Gas)
Las TIG ini menggunakan elektroda wolfram.elektroda wolfram dan bahan dasar merupakan sumber panas pengelasan.Elektroda wolfram mempunyai titik cair 3800'C. Tangkai las dilengkapi nosel keramik untuk menyemburkan gas pelindung dan melindungi dari pengaruh udara luar saat pengelasan gas yang digunakan adalah gas argon,helium atau campuran dan itu pun tergantung dari jenis logam yang akan dilas.Tangkai las didinginkan dengan air yang bersirkulasi.
3.         Las MIG ( Metal Inert Gas)
Las MIG menggunakan kawat las sebagai elektroda yang berupa golongan kawat (rol).Keluarnya kawat dapat di atur sesuai kebutuhan.Tangkai las dilengkapi nosel logam untuk mnyemburkan gas pelindung yang dialirkan dari botol gas dan di aliri melalui selang,gas yang dipakai adalah CO2 atau gas Argon.
3

 
2.4. PEMILIHAN ARUS LISTRIK
Besarnya arus listrik untuk pengelasan tergantung pada ukuran diameter dan jenis elektrodanya. Sebagai contoh elektroda E6013 amperase 80A sampai 120A.Dalam hal ini amperase pertengahanya adalah 100A.Sama dengan tebal benda kerja sehingga tidak terjadi distorsi (perubahan bentuk) disebabkan karena panas yang tidak teratur.
2.5. ELETRODA
Elektroda yang digunakan pada las busur manual adalah jenis elektroda berselaput.Pada saat pengelasan elektroda ini akan turut mencair dan menghasilkan gas CO2 yang melindungi cairan las dari udara luar yang mengandung O2 dan N2.Cairan selaput yang disebut terak yang membeku melapisi permukaan yang masih panas.
Menurut standar AWS/ASTM (American Welding Society) semua elektroda ditandai dengan huruf E disertai 4 atau 5 angka.seperti E XXX XX yaitu:
·         E menyatakan elektroda.
·         Dua atau tiga angka pertama menyatakan kekuatan tarik.
·         Angka ketiga atau keempat menyatakan posisi pengelasan.
·         Angka 4 atau 5 menunjukan jenis selaput dan sumber arus (AC/DC) sifat busur listrik ,daya tembus dan prosentase serbuk besi yang terkandung pada selaput elektroda.
Tabel 2.1 Kekuatan Tarik
KLASIFIKASI
KEKUATAN TARIK


Lb/in2 (Psi)
Kg/mm2
E 60xx
E 70xx
E 80xx
E 90xx
E 100xx
E 110xx
E 120xx
60.000,-
70.000,-
80.000,-
90.000,-
100.000,-
110.000,-
120.000,-
42
49
56
63
70
77
84





4


 
Tabel 2.2. Posisi Pengelasan
Penggolongan

Posisi
E X X 1 X
Dapat dipakai
Dapat dipakai
Dapat dipakai
Dapat dipakai
E X X 2 X
Dapat dipakai
Dapat dipakai
Tidak dapat dipakai
Tidak dapat di pakai

Daftar
Horizontal
Vertikal
Diatas kepala


Tabel 2.3. Jenis Selaput, Arus,Busur,Penembusan dan Kadar Besi
Golongan
Selaput
Jenis Arus
Busur Arus
Daya Tambus
Kadar Besi
E XXX 0
Cellulose sodium
DCRP
Penggali
Dalam
0-10%
E XXX 1
Cellulose potasium
AC,DCRP
Penggali
Dalam
Tanpa
E XXX 2
Rutil Sodium
AC,DCSP
Sedang
Sedang
0-10%
E XXX 3
Rutil Potasium
AC,DCSP,DCRP
Lunak
Lemah
0-10%
E XXX 4
Rutil Serbuk Besi
AC,DCSP,DCRP
Lunak
Lemah
25-40%
E XXX 5
Low Hydrogen-Sodium
-DCRP
Sedang
Sedang
Tanpa
E XXX 6
Low Hydrogen- Potasium
AC,DCRP
Sedang
Sedang
Tanpa
E XXX 7
Besi Oksid, Serbuk Besi
AC,DCRP,DCSP
Sedang
Lemah
50%
E XXX 8
Hidrogen Rendah, Serbuk Besi
AC,DCRP
Sedang
Dalam
30-50%
E XXX 9






2.6. ALAT KESELAMATAN KERJA
1.Topeng atau Helm Las
Alat ini digunakan untuk melindungi mata dan kepala dari sinar ultraviolet,inframerah,gas percikan api.Kaca yang ada ditopeng atau helm las terdiri dari tiga lapis,kaca berwarna diapit dua kaca bening.
Pada umumnya penggunaan kaca las menggunakan nomor,yaitu:
·         Nomor 5 di gunakan untuk las titik.
·         Nomor 6 dan 7 untuk pengelasan sampai 30A
·         Nomor 8 untuk pengelasan dari 30 – 75A
·         Nomor 10 untuk pengelasan dari 75 – 200A
·         Nomor 12 untuk pengelasan dari 200 – 400A
·         Nomor 14 untuk penglasan diatas 400A

5

 
2.Pakaian Las
Pakaian las digunakan untuk melindungi tubuh operator yang tidak dapat ditangkal dengan alat keselamatan kerja lain.Yang terdiri atas:
      -     Sarung tangan kulit
      -     Baju las (Apron)
      -     Pelindung tangan,dan
      -     Sepatu.

2.7. PENGERTIAN LAS BUSUR
Las busur metal manual/shildhed metal ARC Welding SMAW adalah salah satu jenis proses las busur metal yang menggunakan busur listrik sebagai sumber panas.. Panas yang timbul pada busur listrik yang terjadi antara elektroda dan benda kerja mencairkan kawat las (elektroda)dan benda kerja kemudian membentuk paduan layan,setelah membeku disebut lasan udara yang bersifat BKN kondusif.Arus harus dibuat bersifat kondusif arus yang disusul dengan pemanasan ketemperatur yang lebih tinggi pada benda kerja dasn batang kawat las.
Hal ini terjadi pada saat kontak pertama perubahan pada suhu busur listrik.Tergantung pada tempat titik pengukuranya,misalnya pada ujung elektroda bersuhu 3400'C dan pada benda kerja dapat mencapai 4000'C.
Busur listrik arus searah menghasilkan suhu pada kutub positif (DC+)antara 400'C-600'C lebih tinggi dari kutub negatif (DC-) Hal itu yang menjadi alasan mengapa kutub positif dibenda kerja dengan arus bolak-balik (AC).Temperatur busur listik pada benda kerja juga lebih tinggi dari pada ujung elektroda.Faktor lain yang penting adalah panjang busur listrikharus disesuaikan dengan diameter inti kawat elektroda untuk menghasilkan busur yang baik.

2.8. JENIS-JENIS MESIN ARUS YANG DIGUNAKAN
a.         Mesin las arus bolak-balik (AC)
Macam-macam mesin las ini antara lain transformator las,pembangkit listrik motor diesel atau motor bensin. Transformator yang biasa digunakan di industri – industri mempunyai kapasitas 200 sampai 500 Amper. Mesin las ini sangat banyak dipakai karena biaya operasionalya yang rendah dan harganya yang relatif mura.Voltase keluar dari pesawat transformator ini antara 36 sampai 7 volt.
6

 
b.         Mesin Las Searah (AC)
Mesin las arus searah ini dapat berupa mesin transformator rectifier pembangkit listrik motor diesel atau motor bensin,maupun mesin pembangkit listrik yang digerakan oleh motor listrik. Salah satu jenis pesawat las arus searah yaitu pesawat pembangkit listrik yang di gerakan oleh motor listrik (Motor Generator).
c.         Mesin Las AC – DC
Mesin las ini merupakan gabungan dari mesin las arus bolak – balik dan mesin las searah.Dengan mesin las ini akan lebih banyak kemungkinan pemakaian karena arus yang keluar dapat berupa arus searah maupun arus bolak – balik.Mesin las jenis ini misalnya transformator,rectifier pembangkit listrik motor diesel.

2.9. JENIS – JENIS ELEKTRODA
Logam yang dilas biasanya terdiri atas logam ferrous,non ferrous dan logam murni. Adapun yang termasuk logam ferrous misalnya besi tulang,baja rol,baja tulang,baja chrome,baja nikel – chrome,baja mangan.Logam non ferrous misalnyatembaga dan perunggu,sedangkan logam murni seperti alumunium.
Karena pengaruh panas dari busur api terhadap bermacam – macam jenius logam berlainan,maka tersedia beberapa macam bahan untuk pembuatan elektroda yang memenuhi persyaratan yang diperlukan.
 Diameter elektroda yang banyak dipakai berukuran 1,5 mm sampai 9 mm dan panjangnya 350mm sampai 450 mm. Besar diameter elektroda yang dipakai tergantung pada tebal bahan yang dilas.  Elektroda tanpa balut kurang baik dipakai karena sukar mencair dan sukar dibentuk jejek rigi – rigi las yang bagus.Elektroda berbalut tipis,lapisan balutnya terbuat dari bahan kimia yang dapat membuat nyala busur api tetap teratur.Lapisan balut yang mencair membentuk terak tipis sekali.
















7

BAB III

3.1 SEJARAH INDUSTRI
               Sesuai dengan perkembangan Industri jasa pembangunan dan perbaikan kapal (DOCKING) yang semakin di butuhkan guna memenuhi pesanan pengguna barang dan jasa,maka sejak tanggal 25 Juli 1988 PT.TEGAL SHIPYARD UTAMA di dirikan dan di resmikan pada tanggal 18 Februari 1993 oleh PRESIDEN RI Bapak SOEHARTO.
1.      Nama Perusahaan:PT.TEGAL SHIPYARD UTAMA
2.      Alamat:JL.BALI No 5 Kota TEGAL
         Phone / Fax:0283-358290
3.     Tahun Pendirin: 25 Juli 1988 dan di resmikan 18 Februari 1993 oleh Presiden
         RI  Bapak  SOEHARTO
4.      Bidang Usaha: DOCKING dan SHIPS BUILDING
5.      Pimpinan: MOH.KHOLID YUNIARTO,ST
6.      Daftar Personil / Karyawan:
       TEKNIK
NO
NAMA
JABATAN
PENGALAMAN KERJA (TH)
1
M.Kholid Yuniarto. ST
Direktur
5
2
Ir.Syamsul Bahri
Supervisor
32
3
Wasmuni
Kepala Teknik
12
4
Ir.Syamsul Bahri
Perencana / Gambar
15
5
Makmuri
Kontruksi Kapal
21
6
Agus Khoiri
Mesin Kapal
15
7
Sunarto RS
Khusus Dock
20
8
Gunanto
Elecric / Electro
12
9
Ahmad Rusli
Peralatan
5
10
Triyadi
Mesin
5
11
Mujahidin
Sandblasting & Coating
7
12
Takroni
Piping
10
13
Sunarto
Kontruksi Kayu
12

ADMINISTRSI
NO
NAMA
JABATAN
PENGALAMAN KERJA (TH)
1
Ddi Indragunawan,SE
Kepala Administrasi
12
2
Sofwati Maulida,Amd
Keuangan
5
3
Mustofa Kamal
Ka.Personalia
20
4
Nena Triana,SE
Sie.Administrasi Umum
5
5
Abdul Kholik
Sie.Logistik
10
6
Agus Riyanto,SE
Sie.Marketing
8
7
M.WS.Gerindra
Sie.Pemb.Pajak
5
8
Sri Jayanti
Kasir
4
9
Pamudi Susilo
Sie.Umum /Kelaikan Kapal
5
10
Agus Rusli
Peralatan
4

8

 
3.2. DAFTAR FASILITAS INDUSTRI
 a)  -       Luas Area: 4.150 m2
 -       Panjang Kode: 150 m
 -       Fasilitas Galangan           
      1.      Ruang Kantor               : Uk.        15 x 6,5 m2     
   2.      Ruang Logistik              : Uk.        10 x 6,5 m2     
   3.      Rumah Dinas                : Uk.        10 x 7,7 m2     
   4.      Ruang Peralatan            : Uk.        5 x 6,5 m2       
   5.      Tempat Parkir              : Uk.        5 x 5 m2                      
   6.      Bengkel Mesin              : Uk.        10 x 5 m2        
   7.      Bengkel Elektro            : Uk.        3 x 5 m2          
   8.      Mushola                       : Uk.        7 x 6 m2

 b) Nama / Spesifikasi / Jumlah Mesin-Mesin.
No
NAMA
SPESIFIKASI
JUMLAH MESIN
1
MESIN WINCH

3 UNIT
2
MESIN GENSET
-
4 UNIT
3
MESIN SANDBLAS
-
1 UNIT
4
DISEL POMPA AIR
-
2 UNIT
5
MESIN LAS AC & DC
300 & 250 Volt
± 5O UNIT
6
MESIN BOR
Driling kapacity ǿ 30 mm
3 UNIT
7
MESIN BUBUT
Max Suing Oder Bad 460 mm
3 UNIT

        

















9

 
c) Nama / Spesifikasi / Jumlah Peralatan.
No
NAMA
SPESIFIKASI
JUMLAH PERALATAN
1
KOTREK
-
4 buah
2
TAKEL
-
2 buah
3
AIKON
-
1 buah
4
GENSET PORTEBEL
400 volt
4 Unit
5
KOMPRESOR
-
2 buah
6
DONGKRAK
-
6 buah
7
GERGAJI MESIN
12 “
1 buah
8
GERENDA TANGAN

5 buah
9
BOR TANGAN
Standar

10
BEN SAW
-
2 buah
11
BROS
-
± 10 buah
12
RAGUM
15” x 140 mm
3 buah
13
OBENG
+ & -
1 Set
14
KUNCI PAS
4 – 29 mm
1 Set
15
KUNCI RING
3 – 29 mm
1 Set
16
KUNCI L
3 – 12 mm
1 Set
17
PENITIK
60 0
8 buah
18
PALU KONDE
Standar
10 buah
19
PALU GUNDAM
10 kg
 3 buah
20
JANGKA SORONG
150 mm
3 buah
21
JANGKA HATI
Standar
3 buah
22
MICRO METER
50 -75 mm
5 buah
23
METERAN
2 m
5 buah
24
PALU TERAK
Standar
10 buah
25
PENYIKU
90 0
5 buah
26
TOPENG LAS                                                            
Standar
10 buah
27
KACAMATA
Standar
15 buah
28
SARUNG TANGAN
Standar
6 pasang
29
APRON
Standar
5 buah
30
BRIL
Max. capacity ǿ 150 mm
2 buah
31
GOL
-
2 buah

 d)  Kendaraan:
-        Truk
-        Forkift
-        Eskafator
3.3. PROSES KERJA
 3.3.1.        Jenis Pekerjaan
PEMBUATAN MEJA LORI





10

 

 



 


 
3.3.3.   PERALATAN YANG DIGUNAKAN
      -        1 Unit Mesin Las
      -        1 Unit Blander( Las Potong)
      -        Meteran
      -        Penggaris Siku
      -        Palu Gudam
      -        Palu Terak
      -        Gol (Pengungkit)
      -        Mesin Sandblas (Airman)
3.3.4.   BAHAN
      -        Kanal H ukuran 400 mm
      -        Plat Kapal tebal 10 mm
      -        Roda As
      -        As ukuran Ǿ 3” panjang 350 mm
      -        Ring As 170 x 170 mm , lubang 2,5”
3.3.5. LANGKAH KERJA
 1).       Persiapan
      -        Siapkan Kanal H yang akan di buat.
      -        Potng KanalH dengan ukuran 550 cm 2 dan 250 cm 2
      -        Kemudian motong kembali dengan ukuran 175 cm 6 dan 100 cm 2
 2). Perakitan
a.      Kanal H yang sudah terpotong di rakit persatu,Kanal H yang panjangnya  550  cm letakan di atas rel,sebelahnya juga demikian.
b.      Kemudian Kanal H yang panjangnya 250 cm letakan di sisi kanan,dan disiku agar sudutnya 90
c.      Kanal H yang ukuranya 100 cm letakan tengah-tengah Kanal H yang ukuranya 250 cm di sisi kanannya.
d.      Setelah itu Kanal H yang ukurannya 250 cm di letakan kembali di sisi kanannya,jangan beri jarak 22 cm untuk penempatan roda Meja Lori,kanal h ukuran 175 cm di letakan di tengah seperti kita meletakan       Kanal H yang ukuran 100 cm,dua kanal yang ukuran 175 cm itu diletakan antara kanan dan kiri kanal yang tengah.
e.      Lalu kanal ukuran 250 cm di letakan di sebelahnya lagi,dan yang berikutnya mengikuti cara yang di atas sampai Kanal H yang ukuran 250 cm menutup seperti pada kanal yang utama.dan pada setiap sambungan             dilas catat,agar ranglaiannya tidak berubah posisinya.

14



 
3). Pengelasan
      a.      Pada tiap-tiap sambungan di las semua pada sambungan I muapun sambungan V,Pada sambungan V dilas dengan 2 layer (Pengisian dan Keping)
      b.      Kemudian bagian atas kanal pada bagian tiap sudutnya beri BRAKET  sebagai  pengencang dan di las.
      c.      Lubangi kanal H yang sudah di beri jarak 22 cm,dengan Ǿ 25” setiap kanan dan kiri kanal, setiap kanal di pasang 2 roda dan ring As, lalu ring dilas pada setiap ring kemudian pasang pengunci As agar As tidak lepas.
4). Penyamblasan dan Pengecatan
              
a.      Apabila semuanya selesai,Lori kemudian di samblas dengan (AIRMAN) agar terak kotorannya hilang sampai bersih.                    
b.      Kemudian di cat dengan menggunakan ( KOMPRESOR)
3.3.6. HASIL KERJA
            a.      Pembuatan Meja Lori bagus.
            b.      Meja Lori kuat,sehingga mampu mengangkat kapal besar.
            c.      Hasilnya sesuai denga gambar dan ukuran yang di tentukan.
3.3.7. KESELAMATAN KERJA
            a.      Wear pack
            b.      Sarung tangan Kulit
            c.      Topeng Las
            d.      Masker
            e.      Sepatu
            f.       Apron










15


 
LEMBAR KONSULTASI

Nama Siswa                 :  Andi Wijaya
Kelas                           : X1 Las
NIS                              :
Program Keahlian         : Teknik Pengelasan


NO
Hari / Tanggal
Uraian
Td. Tangan Pembimbing






















                                                                                        Comal,        Juni 2010
                                                                                                Pembimbing Laporan


                                                                                                           
                                                                                                   Didiek Supriadi



16


BAB IV
PENUTUP

A.        KESIMPULAN
            Setelah selesai melakukan proses kerja Pembuatan  Meja Lori maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
1.      Meja Lori ini sangat penting sekali di butuhkan di Perusahaan Kapal.
2.      Meja Lori ini berfungsi sebagai landasn kapal yang akan naik ke atas rel untuk
   di perbaiki (DOCKING).
3.      Memperingan Mesin Winch dalam penarikannya, sehingga tidak terlalu berat.

B.   SARAN
Berdasarkan Laporan Prakerin dan Proses kerja.ada beberapa saran yang digunakan sebagai dasar untuk pelaksanaan Prakerin.
1).        Untuk Sekolah
a.      Kalau bias waktu Prakerin di tambah menjadi 3 bulan,karena jika 2 bulan saja pengalaman yang di dapat masih kurang.
b.      Untuk Pembing,apa bila sedang memonitoring siswa Prakerin di harapkan bertemu  langsung dengan siswanya,barang kali siswa mau berkonsultasi.
c.      Kalau bias,mencarikan tempat Prakerin yang nyaman untuk Prakerin.

2).Untuk Bengkel / PT.
   a.      Apabila ada alat-alat yang rusak harap di perbaiki.
   b.      Alat keselamatan kerjanya di lengkapi,untuk mencegah terjadinya
            kecelakaan   pada karyawannya.
   c.      Prisip Keselamatan kerja harus dijalankan dalam bekerja di industri.











17
19
 
DAFTAR PUSTAKA

A.C. Suhardi. Tanpa Tahun. Teknologi Las. Bandung: B4T.
B. Kuznettsof. Gas Welding and Cutting. Moscow.
Didikh Suryana ddk. 1978. Petunjuk Praktek Las Asetilin dan Las Listrik 1. Jakarta:Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Depdikbud.
Haryono Wiryo Sumarto, Prof ,Dr , Ir. Toshie Okumura, Prof, Dr, 1996. Teknologi Pengelasan Logam. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Uun Djamhari. 1992. Dasar Mengelas dengan TIG. Bandung PPPGT.
Solih Rohyana, Drs. 1999. Pekerjaan Logam Dasar. Bandung: Armico.
Solih Rohyana, Drs. Ddk. 2000. Las Busur Manual. Bandung: Armico.
Sarjono ddk. 1978. Teknologi Mekanik 2. Jakarta: Direktor Pendidikan Menengah Kejuruan Depdikbud.

























18